Disaster

Senin, 06 Agustus 2018

PATAHAN FLORES APIT KEPULAUAN HINGGA TIMUR PULAU JAWA

Dua gempa besar yang menimpa Pulau Lombok dalam selang sepekan mengagetkan. Gempa yang pertama berkekuatan 6.4 (24 Km) pada tanggal 29 Juli 2018, kemudian gempa berikutnya berkekuatan 7.0 (15Km) pada tanggal 5 Agustus 2018. Dua gempa ini semakin meyakinkan keberadaan patahan Flores yang berada disebelah utara pulau-pulau Nusa Tenggara hingga disebelah utara Pulau Bali.

Patahan Flores dan subduksi disebelah selatannya mengapit kepulauan yang membentang di sebelah timur Pulau Jawa ini. Patahan yang disebut Patahan Flores ini dapat dikenali keberadaannya dari peta permukaan bawah laut (bathymetri) juga keberadaan gempa-gempa ini menunjukkan bahwa patahan ini sangat aktif.

Di Indonesia, selain pulau-pulau ini juga ada laut yang diapit dua subduksi aktif yaitu Laut . Silahkan baca disini : Laut Maluku Digoyang Dua Subduksi

Indonesia memang kaya dengan fenomena dinamika tektonik. Keunikan dan keaktifannya menjadi pusat pembelajaran gempa di dunia. Pertemuan tiga lempeng Asia, Autralia dan Pasifik ini terjadi sejak Mesozoikum ayau sekitar 250 juta tahun yang lalu saat terbentuknya kepulauan-kepulauan di Indonesia Timur.

Gempa memang merupakan fenomena alam, tidak ada yang mampu mengurangi atau menghilangkan. Namun pengetahuan yang terus dikembangkan akan mengurangi jumlah kerusakan, kerugian dan jumlah korban.

Dan sangatlah ironis jiwa banyak relawan kebencanaan di indonesia,  justru lebih dari pada berbondong bondong ramai ramai datang ke bencana tanpa di barengi dgn klaster kemampuan masing masing lembaga relawan,   dan sedikit yg memahami manajement bencana akibat gempa,  dan bencana yang lain,  

Mari kita belajar lebih dalam mengenal karakter,  type dan jenis bencana, di NKRI dan kita jadikan bencana yg ada dan yang terjadi di NKRI sebagai LABORATORIUM KEBENCANAAN DUNIA. 

Gus Bro

Tidak ada komentar:

Arsip Blog