Disaster

Sabtu, 19 November 2016

Subhanallah... Terungkap Makna Aksi "212" (QS Al-Baqarah Ayat 12) dari Ringkasan Tafsir Ibnu Katsir

Subhanallah... Terungkap Makna Aksi "212" (QS Al-Baqarah Ayat 12) dari Ringkasan Tafsir Ibnu Katsir

Aksi Bela Islam Jilid III yang dinanti-nantikan umat Islam seantero penjuru tanah air akhirnya diumumkan secara resmi oleh GNPF-MUI (Gerakan Nasional Pengawal Fatwa MUI) akan digelar pada hari Jumat, 2 Desember 2016.

Aksi 212 adalah "AKSI IBADAH GELAR SAJADAH - SHOLAT JUMAT SEPANJANG SEMANGGI ISTANA - DOA UNTUK NEGERI".

Ini akan menjadi catatan sejarah Shalat Jumat Terbesar di Dunia di Jalanan. Dengan jumlah massa aksi diperkirakan 4 juta atau 2x jumlah massa Aksi 411.

Dan ternyata dibalik "212" ada makna dahsyat. Surat ke-2 (Al Baqarah) ayat 12 sangat berkaitan erat dengan Aksi Bela Islam selama ini yang dipicu oleh penistaan terhadap surat Al Maidah ayat 51 tentang haramnya menjadikan kafir sebagai pemimpin.

"212" menyoroti mereka-mereka yang menjadikan orang kafir sebagai "awliya" dan saling dukung, yaitu golongan Munafik. Golongan Munafik inilah sesungguhnya duri dalam daging Umat sejak zaman Nabi. Golongan Munafik inilah sesungguhnya musuh yang paling berbahaya, menikam dari dalam. Mulut, sikap dan tindak mereka malah membantu orang kafir penista agama.

Berikut dari Ringkasan Tafsir Ibnu Katsir:

Tafsir Surat Al-Baqarah, ayat 11-12

{وَإِذَا قِيلَ لَهُمْ لَا تُفْسِدُوا فِي الأرْضِ قَالُوا إِنَّمَا نَحْنُ مُصْلِحُونَ (11) أَلا إِنَّهُمْ هُمُ الْمُفْسِدُونَ وَلَكِنْ لَا يَشْعُرُونَ (12) }

11. Dan bila dikatakan kepada mereka, "Janganlah kalian membuat kerusakan di muka bumi:" Mereka menjawab, "Sesungguhnya kami orang-orang yang mengadakan perbaikan."

12. Ingatlah, sesungguhnya mereka itulah orang-orang yang membuat kerusakan tetapi mereka tidak menyadarinya.

As-Sadi di dalam kitab Tafsirnya meriwayatkan dari Abu Malik dan dari Abu Saleh, dari Ibnu Abbas, juga dari Murrah At-Tabib Al Hamdani, dari Ibnu Mas'ud, dan dari sejumlah sahabat Nabi Saw. sehubungan dengan firman-Nya, "Dan apabila dikatakan kepada mereka, 'Janganlah kalian membuat kerusakan di muka bumi,' mereka menjawab, 'Sesungguhnya kami orang-orang yang mengadakan perbaikan' (Al-Baqarah: 11)," bahwa mereka adalah orang-orang munafik.

Ibnu Jarir mengatakan, orang munafik adalah mereka yang melakukan kerusakan di muka bumi karena perbuatan maksiat mereka terhadap Tuhannya dan pelanggaran-pelanggaran yang mereka kerjakan terhadap hal-hal yang dilarang oleh Tuhan. Mereka ragu terhadap agama Allah. Selain itu mereka berdusta terhadap kaum mukmin melalui pengakuan mereka yang menyatakan bahwa dirinya beriman, padahal di dalam batin mereka dipenuhi oleh keraguan dan kebimbangan. Mereka juga membantu orang-orang yang mendustakan Allah, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, dan kekasih-kekasih-Nya bila mereka menemukan jalan ke arah itu. Yang demikian itulah kerusakan yang dilakukan oleh orang-orang munafik di muka bumi, dan mereka menduga bahwa perbuatan mereka itu dinamakan perbaikan di muka bumi.

Makna inilah yang dimaksud oleh Hasan Al Basri, bahwa sesungguhnya termasuk menimbulkan kerusakan di muka bumi bila orang-orang mukmin menjadikan orang-orang kafir sebagai pelindung mereka, sebagaimana yang disebutkan di dalam firman-Nya:

وَالَّذِينَ كَفَرُوا بَعْضُهُمْ
أَوْلِياءُ بَعْضٍ إِلَّا تَفْعَلُوهُ تَكُنْ فِتْنَةٌ فِي الْأَرْضِ وَفَسادٌ كَبِيرٌ
"Adapun orang-orang yang kafir, sebagian mereka menjadi pelindung bagi sebagian yang lain. Jika kalian (hai kaum muslim) tidak melaksanakan apa yang telah diperintahkan Allah itu (yaitu saling tolong dan melindungi diantara mukmin), niscaya akan terjadi kekacauan di muka bumi dan kerusakan yang besar." (Al-Anfal: 73)

Maka Allah memutuskan (meniadakan) saling tolong antara kaum mukmin dan orang-orang kafir, sebagaimana yang ditegaskan di dalam firman-Nya yang lain, yaitu:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تَتَّخِذُوا الْ�.                       iBrohem  Da silva

Tidak ada komentar:

Arsip Blog