Disaster

Senin, 14 November 2016

Management Disaster dalam mendirikan Bangunan tegak dan tinggi

BANGUNAN TEGAK TERMASUK BANGUNAN BERISIKO TINGGI

Bangunan tegak antara lain tower tegangan tinggi, menara BTS/TV/Radio, papan reklame, papan penunjuk jalan, bando, jpo, spbu, hangar dll. Termasuk POHON yang sengaja ditanam dekat dengan aktivitas manusia seperti di pinggir jalan, di taman taman, di parkiran kantor, mall? sekolahan dll.

Kita sudah mendengar dan membaca dari berbagai media bahwa hampir setiap tahun pasti terjadi peristiwa robohnya bangunan tegak di beberapa lokasi di Indonesia. Kalau diamati secara DETAIL tidak semua bangunan tegak roboh, hanya tempat tertentu saja. Korban, kerusakan dakerugian hampir pasti terjadi akibat robohnya bangunan itu. Menurut ilmu MANAJEMEN BENCANA,  bangunan tegak ini dikategorikan kerentanan (#V ) tinggi.

Kita juga semua tahu bahwa setiap memasuki musim hujan dan saat musim hujan SELALU diikuti angin puting beliung. Beberapa tahun ini frekuensi kejadian angin kencang semakin tinggi dan kekuatannya juga semakin besar SERTA bisa terjadi dimana mana. Menurut ilmu MANAJEMEN BENCANA, angin kencang ini dikategorikan ancaman (#H ) tinggi.

Menurut ilmu MANAJEMEN BENCANA,  kalau ANCAMAN tinggi dan KERENTANAN tinggi itu berarti ANGIN PUTInG BELIUNG dikategorikan BENCANA BERISIKO TINGGI. Risiko (#R ) = #H x #V . Pemerintah BERKEWAJIBAN memgelola risiko itu dengan tujuan mengurangi risiko.

Data menunjukkan bahwa setiap ada kejadian robohnya bangunan tegak, pihak yang berwenang justru selalau berkata "Ini musibah, ini bencana alam sebab anginnya terlalu kencang, hujannya terlalu deras... bla...bla...bla" "bagi yang terjena musibah ini akan kita santuni....bla bla bla " dan selesai. Tidak ada uang mencoba menyelidiki penyebab robohnya bangunan itu...
MAKA kita tidak akan pernah belajar dari KESALAHAN dan sangat mungkin kita akan mengalami kesalahan yg sama berulang ulang...

Refrensi  sumber :
Prof. Amien Widodo

Tidak ada komentar:

Arsip Blog