Disaster

Senin, 17 Agustus 2020

BUMI ADALAH PLANET YANG PUNYA KE UNIKAN KHUSUS

Gunung, tanah, hutan dan iklim

Ada ilmu yang menarik saat gunung berapi erupsi yang terjadi di beberapa tempat di Indonesia. Gunung itu mengeluarkan lava, batu, pasir dan abu secara terus menerus sehingga lahan di sekitar puncak gunung yang dulunya penuh hutan lebat, berubah drastis menjadi kering kerontang dikarenakan hutan terbakar dan tertutup material hasil letusan gunung berapi. Permukaan gunung api kembali ke awal lagi, batuan.
Gunung berbatu berubah menjadi tanah karena iklim terutama suhu dan hujan. Pada siang hari suhu panas dan pada malam hari suhu dingin sehingga batu akan pecah beranakan menjadi batu batu kecil dan atau batu akan retak retak dan atau mengelupas. Hujan membawa karbon dioksida (CO2) yang ada di udara turun ke permukaan bumi membasahi seluruh permukaan batuan, meresap diantara batuan dan meresap lewat retakan sehingga terjadi reaksi kimia antara batuan. Akibat reaksi dengan hujan ini batu berubah menjadi tanah. Burung burung yang lewat di pegunungan mengeluarkan biji bijian dalam kotorannya dan biji tumbuh jadi pohon.
Agar bisa hidup pohon butuh air hujan dan butuh nutrisi dari mineral tanah. Daun daun mengambil CO2 dan sinar matahari untuk dirubah jadi gula (energi) untuk keberlangsungan kehidupan vegetasi. Dedaunan juga akan mengeluarkan uap air agar bisa menambah volume hujan yang akan datang. Sedangkan kanopi berfungsi sebagai menahan energi hujan, sehingga butiran hujan tidak langsung menerpa tanah. Dedaunan dan ranting pohon yang jatuh atau sersah pohon bersama tubuh pohon dan akarnya akan menahan air dan meneruskan air hujan merembes ke dalam tanah untuk mengisi cadangan air tanah untuk keberlangsungan hidup pohon saat musim kemarau. Bila air tanah berlebihan dikeluarkan sebagai mata air-mata air di wilayah tersebut. Untuk memenuhi kebutuhan nutrisi mineral, akar pohon mengeluarkan enzym yang berguna untuk melapukkan batuan dan tiap ujung akarnya bisa mengambil mineral yang dibutuhkan pohon. Vegetasi ikut mempercepat proses pembentukan dan penebalan tanah.
Agar tanah tidak longsor maka akar akar serabutnya menahan atau memegang tanah sehingga daya ikat tanah meningkat, sedangkan akar tunjangnya menancap ke dalam tanah berfungsi sebagai angker. Gunung, tanah, hutan dan iklim saling berinteraksi dan bersimbiosis membentuk dan menebalkan tanah seiring dengan berjalannya waktu. Perakaran vegetasi alami akan memanjang dan menyebar bersesuaian dengan tebal tanah yang terbentuk. Kecepatan pembentukan tanah butuh waktu yang sangat lama, untuk kawasan tropis dalam waktu satu juta tahun baru tebal tanah yang dihasilkan sekitar 60 meter atau 0,006 sentimeter per tahun.
Banyak penelitian yang menyebutkan bahwa hutan yang ada di kawasan tangkapan air atau kawasan resapan mempunyai fungsi yang sangat baik untuk menahan air banjir dan menyerapkan air hujan ke dalam tanah > 80%. Hal ini terjadi kalau di lantai dasar hutan banyak sersah Ini menunjukkan bahwa hutan di pegunungan bisa membantu mendistribusikan air hujan semusim dalam jangka setahun dan dikeluarkan secara proporsional lewat mata air-mata air di sekeliling pegunungan yang akan menyuplai dan menambah debit sungai di bawahnya sehingga sungai sungai bisa mengalir sepanjang tahun.

Gunung, tanah, hutan dan iklim SATU KESATUAN SISTEM, gangguan salah satunya akan menyebabkan gangguan system



By.  mbah Brohem

Tidak ada komentar:

Arsip Blog