Menyusun REN KOT, REN-OPS, REN-STRA. KELEMBAGAAN RELAWAN SATLAKAR MAUPUN FORUM DEWAN KESELAMATAN KEBAKARAN
Istilah Rencana Kotijensi, Oprasional dan Stratagy dalam kelembagaan relawan PB, menurut para ahli diantaranya diartikan sebagai Program kerja, dan suatu metode atau cara yang disahkan untuk mencapai tujuan dimana melalui hal tersebut bentuk rencana akan lebih terorganisir dan lebih mudah untuk dioperasionalkan demi tercapainya kegiatan pelaksanaan dengan strategy tentunya, karena dalam program tersebut telah dimuat berbagai aspek yang harus dijalankan atau dilaksanakan agar tujuan program itu sendiri tercapai (Jones : 1994).
Sementara, ada yang mengatakan bahwa program kerja harus direncanakan untuk dilakukan secara sistematis dan terukur, dengan capaian tujuan tertentu pada satu periodesasi kepemimpinan dalam organisasi.
Sebagai kelembagaan relawan dengan kepengurusan maka SATLAKAR MAUPUN FORUM DEWAN KESELAMATAN KEBAKARAN,
tentu sebelum menyusun program kerja, sebaiknya melakukan konsolidasi internal terlebih dulu, untuk menyamakan langkah. Mengingat mereka terdiri dari berbagai elemen dengan latar belakang berbeda, kemampuan dalam mencerna juga berbeda prosentasinya, serta tingkat sosial yg berbeda pula.
Ini penting agar bisa segera menemukan irama yang sama untuk bergerak membongkar ego sektoral demi tercapainya tujuan kelembagaan relawan , serta terjaganya keberlanjutan sebagai kelembagaan relawan secara utuh . Karna banyak contoh kelembagaan relawan yang tidak dikelola dengan baik mengalami apa yang dinamakan ‘Layu Sebelum Berkembang’ meninggalkan cerita yang kurang elok untuk dikenang.
Paling tidak tugas pengurus kelembagaan relawan SATLAKAR MAUPUN FORUM DEWAN KESELAMATAN KEBAKARAN adalah segera ‘menyelaraskan’ segala masukan dari anggauta, para praktisi, akademisi juga para pakar fire rescue, untuk ‘di dandani’ agar embrio yang baru lahir ini cacat selamanya Kemudian baru bersama menyusun rencana kerja sesuai kemampuan sumber daya manusia yang ada dan kemendesakan sesuai dengan kemampuan memanfaatkan potensi lokal.
Apalah guna menyusun program yang BAGUS, tetapi tidak pernah terlaksana dengan berbagai alasan yang dikemukakan. Lebih baik program sederhana namun berdaya guna dan berhasil guna untuk kemaslahatan bersama.
Mungkin yang perlu menjadi prioritas adalah menyusun jadwal pertemuan rutin antar anggauta kelembagaan relawan SATLAKAR MAUPUN FORUM DEWAN KESELAMATAN KEBAKARAN serta memprogramkan kegiatan yang terkait dengan upaya peningkatan kapasitas, baik pengurus maupun anggota. Ini penting diagendakan.
Disamping sebagai media mempererat tali silaturahim antar anggota, juga menyiapkan anggotanya terjun ke medan pengabdian melaksanakan tugas-tugas kemanusiaan sesuai klasternya.
Diharapkan dalam menyusun program, semua anggauta kelembagaan relawan SATLAKAR MAUPUN FORUM DEWAN KESELAMATAN KEBAKARAN terlibat aktif. Begitu juga anggota yang lain bisa member saran dan masukan. Ini penting untuk meminimalisir kendala internal organisasi dalam menjalankan programnya.
Saat terjadi kekosongan posisi ketua, dan ketika wakil ketua dan seketaris tdk bisa menterjemahkan program tsb, demikian juga sebaliknya jika ada posisi kosong baik sekertaris atau wakil maka posisi yg ada di kepenguran.inti harus bisa memahami .dan mvisualisasi program, jika tidak maka terjadilah kebingungan dalam memvisualisasikan program.yg ada adalah saling mendahului antar bidang bidang. maka didalam penyusunan kembali kepengurusan, agar ada perwakilan dari kordinator wilayah atau korwil yg bisa melakukan mapping dan.identifikasi dini dan membuat rootmap atas potensi kerawanan dan pontesi hambatan dan potensi PB di wilayahnya dan bertanggungjawab ‘membangun komunikasi’antar kord kecamatan dan antar relawan yang ada di wilayahnya. Termasuk menjalin hubungan yang manis dengan kedinasan sebagai lembaga pembina teknis, dan juga BPBD. Karena, peran BPBD sangat diperlukan guna menjembatani terjalinnya kemitraan antar relawan dengan dunia usaha.
Yang jelas, tugas berat pengurus kelembagaan relawan SATLAKAR MAUPUN FORUM DEWAN KESELAMATAN KEBAKARAN telah menanti. Mungkin yang perlu segera dijawab adalah, bentuk kongkrit kegiatannya itu apa ya?. Kemudian, kira-kira apa peran, kewajiban dan hak anggauta terhadap kelembagaan relawan SATLAKAR MAUPUN FORUM DEWAN KESELAMATAN KEBAKARAN ,
Dinas Damkar dan BPBD, begitu juga sebaliknya. Ini harus dijelaskan sejak awal agar terjalin simbiosa mutualisma yang harmonis dan humanis.
Karena kawan-kawan relawan di kecamatan sudah menunggu aksi nyata REN KONTIJENSI, REN OPRASIONAL, REN STRATEGY dari satuan tugas SATLAKAR, yang bisa memberi pencerahan. Disinilah perlunya dibangun kerjasama dari semua pihak. Baik pemerintah, masyarakat (relawan) dan dunia usaha dalam rangka menterjemahkan pesan dari Sendai Framework for Disaster Risk Reduction, yaitu mengurangi risiko bencana dan memperkuat ketangguhan masyarakat menghadapi bencana.
surabaya.....
salam dari gus brohem
Komandan SATLAKAR KOTA SURABAYA
di DEDIKASIKAN untuk
SATLAKAR - BALAKAR MAUPUN FORUM DEWAN KESELAMATAN KEBAKARAN
Tidak ada komentar:
Posting Komentar