Disaster

Senin, 19 Maret 2018

*Ke - IKHLAS -an ITU HARGA MATI BAGI* *TIAP PERSONAL.RELAWAN*

Sekian taun di pulau yg letaknya di tapal batas NKRI paling luar,   sejak zaman Suharto, 

Namun Allah menunjukan jalan lain,
Sejak terjadi bencana setelah Tsumami Aceh lalu gempa Nias, 

Kejadian bencana inilah awal aku terjun menjadi sukarelawan pendidik,  

Dan karena ada kenyamanan bathin kala jadi relawan pendidik di pengungsian, 

Sekali lagi Allah memberikan jalan lain,
Di pertemukan sama seorang peneliti yang juga pakar di dunia pendidikan ( profesor pendidikan ) beliau juga  seorang relawan  pendidikan  yg tanpa paksaan dan tidak di bayar,

Dari sinilah akhiranya aku mendapat asupan keilmuan yg sangat berbeda saat dan  dari apa yg bertahun tahun aku jalani

keilmuan yg melampaui batas sektoral  yg diberikan lewat sosok peneliti yang juga pakar di dunia pendidikan ( profesor pendidikan ) serta juga  seorang relawan  pendidikan

Aku di kenalkan ilmu disaster management, Pengelolaan management sekolah darurat,  pengelolaan bantuan pendidikan dan ilmu pendampingan psicologys anak anak sekolah

Dari sinilah akhirnya aku kenal akran dgn orang orang cerdas, ngerti, faham dan pandai serta yg punya gelar  keahlian, lewat beliau  juga, aku di ajak bretemu dengan  mentri dan menjelasan metode pengelolaan sekolah darurat

Aku  sadar di dunia relawan pendidikan untuk  pengungsi korban bencana  tdk di bayar, dan sering ninggal keluarga,

Tapi aku yakin Allah sdh membag rizki pada tiap manusia tanoa keliru

Kini stlah 14 tahun,   aku sering ke bencana khusus tangani pengelolaan psikology anak usia sekolah, juga  sering jadi nara sumber dan pembicara di pelatihan bagi personal praktisi kebencanaan, juga di lingkup lembaga pendidikan, mulai pengajar usia dini hingga pengajar di kampus,  apalagi  masuknya management kebencanaan di mapel dll

Alhamdulillah rizki ada saja mengalir  halal dan hati ini nyaman.....

Kini putra putriku meski tidak aku arahkan menjadi relawan,  dengam ke -ilmuan yg didapatnya dengan mode dan zamannya,   lambat laun mengikut jejak ku

Jadi narasumber dan pembicara muda serta relawan.

Ada yg konsen terhadap pelestarian lingkungan,  ada yang konsen pada keilmuan komunikasi,  dan ada yg sedang menapak pada segi perbaikan mental idiology dan aqidah .

Intinya... Semua yg kita jalani, inilah kehidupan kita,  meski tiap orang punya gaya rytme dan liku liku kehidupan masing masing.

Hanya satu yang  kita kunci
JALANI KEHIDUPAN INI DENGAN HATI. BUKAN DENGAN NAFSU DAN ke -EGO-an  yang tinggi, 

TERUS BELAJAR IKHLAS DENGAN PENDEKATAN DAN PERDALAM AQIDAH SERTA NILAI NILAI BUDAYA ADAT ISTIADAT YANG BERLAKU, 

MAKA HIDUP YANG KITA JALANI TERASA MENGALIR ENAK NYAMAN DAN ADA KETENTRAMAN DI HATI

salam kemanusiaan
Gus Bro hem

Tidak ada komentar:

Arsip Blog