Indonesia masih memiliki Gunung Api serta setiap Gunung api mempunyai Siklus Erupsi yang singkat berbeda veda ada yg rentang waktu 5 tahunan bahkan ada yg rentang waktu puluhan hingga ratusan tahun, Namun yang letusan paling dahsyat terjadi atau disebut gunung memuntahkan material vulkanik berupa lava (cairan magma dengan suhu tinggi), lahar (lava yang telah bercampur dengan batuan, air, dan material lain), abu letusan, awan panas, dan gas vulkanik. Gas vulkanik ini diantaranya terdiri dari karbon monoksida, karbon dioksida, sulfur dioksida, hidrogen sulfida, dan nitrogen dioksida.
Dalam peristiwa gunung meletus Sulfur Dioksida (S02) akan mengalami peningkatan yang drastis, begitu juga saat gunung merapi meletus. S02 adalah gas yang tidak memiliki warna dengan aroma yang sangat khas dan sangat berbahaya bagi kesehatan. dampak dari SO2 bisa mengancam kesehatan seperti, merusak jaringan kulit, mata dan mengganggu saluran pernapasan.
Cobtoh pada erupsi gunung merapi meletus, Jumlah SO2 di atmosfer meletus mengalami peningkatan. gas SO2 yang berasal dari Gunung Merapi di Pulau Jawa bergerak hingga menutupi bagian timur samudera Hindia dengan konsentrasi sangat tinggi mencapai 5 Dobson Unit (DU) (1 DU= 2,69x1016 molekul/cm2).
Dampak S02 Gunung Merapi
Dalam letusan gunung merapi, Jumlah gas S02 di Atmosfer memiliki dampak terhadap perubahan tempratur di Indonesia. berdasarkan dara dari satelit AQUA memperlihatkan bahwa tempratur udara di Indonesia menyentuh nilai terendah sepanjang tahun 2010 dengan temperatur sekitar 26,4 C. hal tersebut karena Gas SO2 yang terdapat di Atmosfer bereaksi dengan molekul molekul air yang kemudian membentuk campuran air dengan gas SO2 yang di sebut Sulfat Aerosol. Sulfat Aerosol memicu penurunan tempratur karena memiliki sifat yang bisa menghalangi matahari sehingga menurunkan jumlah energi matahari. Oleh sebab itu, saat terjadi peristiwa gunung Merapi meletus, kita merasakan langit terlihat lebih mendung dan cuaca menjadi lebih dingin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar