Pencinta astronomi siap-siap menantikan momen langka di bulan September 2025. Pada 7-8 September nanti, langit akan dihiasi fenomena Gerhana Bulan Total atau yang lebih populer disebut Blood Moon..
Peristiwa itu terjadi ketika posisi Matahari, Bumi, dan Bulan sejajar sempurna, sehingga bayangan Bumi menutupi seluruh permukaan Bulan yang menghadap ke kita. Ketika berada dalam fase totalitas, Bulan tidak hilang begitu saja, melainkan berubah warna menjadi merah kejinggaan. Warna dramatis inilah yang membuatnya dijuluki Blood Moon.
Berdasarkan catatan astronomi yang dihimpun dari Time and Date, gerhana itu akan berlangsung lebih dari lima jam. Puncak totalitas, yakni ketika Bulan sepenuhnya berada dalam bayangan inti Bumi (umbra), akan berlangsung selama 82 menit.5t5⅚
Sebagai anak manusia pasti selalu punya OBSESI, LUGAS, namun tetap mempunyai kekurangan - kekurangan, sebagai bagian dari kehidupan berbangsa, selalu menjaga nilai nilai perjuangan pahlawan kemerdeakaan bertanggungjawab dan kesatuan NKRI harga mati. sebagai bagian umat beragama, selalu berusaha meningkatkan keimanan, menjaga norma norma dan tuntunan agama yg aku yakini.
Disaster
Sabtu, 06 September 2025
Rabu, 03 September 2025
LOEKAS KOESTARYO "BEGUNDAL VAN KARAWANG" PERWIRA SILIWANGI ASAL MAGETAN YANG SANGAT DIBURU BELANDA
LOEKAS KOESTARYO
"BEGUNDAL VAN KARAWANG"
PERWIRA SILIWANGI ASAL MAGETAN YANG SANGAT DIBURU BELANDA
Bicara peristiwa Rawagede ga bakal lepas dari "manusia"ini
"Begundal dari kerawang " begitu julukannya, orang yang di benci batalion "anjing" NICA terutama yang dulu beroperasi di wilayah jakarta dan bekasi, saking bencinya sampai di buat patung setengah badan di belanda sana seperti dituturkan oleh saksi mata.
Pria ini bertubuh kecil, namun kiprahnya sangat merepotkan pemerintahan Belanda di Indonesia. Pria Magetan kelahiran 1920 ini bernama Loekas Kustaryo.
Saat peristiwa Rawagede, Loekas Kemudian adalah Komadan Kompi Batalyon I Sudarsono/ Kompi Siliwangi atau yang dikenal sebagai Kompi Siliwangi Karawang-Bekasi. Saat ini menjadi Batalyon Infantri 302 Tajimalela, Bekasi, di bawah Kodam III Siliwangi.
Loekas sering memakai seragam pasukan Belanda untuk membunuh para tentara Belanda. Selain itu pria tersebut sangat gesit seperti belut saat disergap Belanda, sabotase kereta api yang membawa logistik buat tentara belanda juga sering di lakukannya, dalam operasinya beliau bekerja sama dengan Kyai Haji Noer Alie (singa bekasi)
Hingga akhirnya, Loekas pun menjadi target utama bagi pasukan Belanda di wilayah Karawang hingga Jakarta.
Sebagai orang yang sangat dicari pasukan penjajah Belanda, semua kegiatan Loekas dimonitor. Pasukan Belanda pun rela mengeluarkan uang sejumlah ribuan golden untuk sekadar mencari informasi di mana keberadaan Loekas.
Nah, pada 8 Desember 1947, Belanda mendengar kabar kalau Loekas sedang ada di Rawagede. Informasi itu pun langsung disikapi pasukan Belanda. Skenario penyergapan pun dilakukan pasukan Belanda di Karawang-Bekasi. Bahkan karena dianggap sebagai orang yang paling berbahaya, Pasukan Belanda juga mengerahkan pasukan dari Jakarta.
Pasukan yang datang ke Rawagede bersenjatakan lengkap. Mereka sebagian besar berasal dari pos pasukan Belanda yang ada di Jakarta. Bahkan Pasukan Belanda sampai-sampai mengerahkan tank untuk mengakhiri perjuangan Kapten Loekas saat itu.
Tapi sejumlah tank itu tidak bisa masuk ke Rawagede lantaran para pejuang dan warga memutus semua jembatan yang menghubungkan ke Rawagede.
Saat itu pasukan infantri Belanda mengepung Rawagede. Sementara pasukan kavaleri melepaskan tembakan meriam dan cannon ke arah desa. Namun tetap saja Kapten Loekas saat itu masih bisa lolos.
Namun sebelum pengepungan terjadi Loekas dan pasukannya sudah pergi terlebih dahulu dari Rawagede sehingga pasukan Belanda tidak bisa menemukannya.
Loekas dan pasukannya berangkat ke Jakarta. Lukas diketahui pergi ke wilayah Cililitan untuk menggempur pasukan Belanda yang ada di sana.
Lolosnya Loekas terang saja membuat pasukan Belanda menjadi kesal. Akhirnya mereka membantai warga Rawagede karena dianggap menyembunyikan Loekas. Warga akhirnya dibantai secara keji oleh pasukan Belanda yang mengepung Rawagede. Saking bencinya terhadap Loekas, pemerintah Belanda sampai-sampai mengabadikannya dalam bentuk patung.
Saat mendengar pembataian itu, Loekas sempat akan membalas dengan menyerang tangsi belanda yang ada di Tambun, cuma atas saran beberapa kyai di urungkan, sampai beliau meninggal kabarnya beliau sangat menyesal dan merasa berdosa.
Soal patung Loekas diungkapkan Sukarman yang sempat dua kali datang ke Belanda untuk menghadiri pengadilan gugatan pembataian Rawagede. Kata Sukarwan, ahli waris korban pembantaian Rawagede, patung itu ada di sebuah gedung di Den Hag, Belanda.
"Saya tidak tahu persis lokasinya. Tapi saat datang ke gedung itu saya melihat patung separuh badan yang bertuliskan "Loekas" dan di bawah tulisan itu tertulis "Begundal dari Karawang,"
Di tutur Sukarman salah seorang korban pembantaian Rawagede saat ke belanda
Pada tanggal 8 Juni 1997, Loekas meninggal dunia dan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan (TMP) Cipanas.
Restorasi foto lama/rusak
By : otte
Minggu, 04 Mei 2025
Gusti Raden Ayu Anjasmoro, Putri Kerajaan Majapahit, Selir Raja Damarwulan
Anjasmoro adalah tokoh legendaris seorang putri dari kerajaan Majapahit. Anjasmoro adalah nama dari Putri Patih Logender, putri yang amat cantik jelita, mustikaning putri tetengguling para widodari, bebasan sugih rupa kurang chandra Putri Patih Logender ini adalah putri yang berjiwa agung bersama dengan Raden Damarwulan ia telah mewariskan keteladanan. Dan atas keagungan serta keteladanan Sang Putri Anjasmoro, maka kemudian masyarakat kerajaan Majapahit mengabadikan namanya menjadi nama sebuah gunung yaitu Gunung Anjasmoro.
Diceritakan, sebelum Raden Ayu Anjasmoro dipersunting Damarwulan (Damar Sasongko), ia sempat menjadi selir dari Minak Jinggo atau Adipati Blambangan. Adipati Blambangan adalah salah satu orang yang tewas dalam peperangan karena memperebutkan tahta raja dan ingin menjadi suami Ratu Kencana Wungu.
Raden Ayu Anjasmoro memang merupakan selir Adipati Blambangan. Namun diam-diam, di tengah cerita itu, Raja Damarwulan rupanya telah membuat janji dengan Raden Ayu Anjasmoro untuk menikahinya. Dengan harapan mendapatkan pusaka gada andalan Adipati Blambangan.
Setelah Raden Ayu Anjasmoro mengkhianati Adipati Blambangan ia pun menjadi istri dari Damarwulan. Tepatnya, pasca perang Adipati Blambangan dengan Damarwulan terjadi.
Di mana perang tersebut akhirnya dimenangkan oleh Damarwulan. Kini Raden Ayu Anjasmoro dimakamkan di kompleks pemakaman umum Troloyo, berdampingan dengan Makam Ratu Majapahit terakhir, yakni Gusti Ayu Kencana Wungu.
Sosok Anjasmoro, disebutkan dalam sepenggal cerita tentang perjuangan Ksatria Damarwulan kebanggaan Mojopahit. Meski bukan dari Serat Damarwulan dan kisah Sang Ksatria sendiri masih simpang siur, setidaknya ada setitik unsur kuno dalam tembang klasik yang termaktub dalam budaya Jawa. Dari tembang ini, bisa menjadi petunjuk kecil :
Dalam Bahasa Jawa
Terjemahan dalam bahasa Indonesia
Asmaradana
Anjasmara ari mami
Mas mirah kulaka warta
Dasihmu lan wurung layon
Aneng kutha Prabalingga
Prang tandhing Wurungbhisma
Karia mukti wong ayu
Pun kakang pamit palastra
Terjemahan dalam bahasa Indonesia
Asmaradana
Anjasmara ari mami
Mas mirah kulaka warta
Dasihmu lan wurung layon
Aneng kutha Prabalingga
Prang tandhing Wurungbhisma
Karia mukti wong ayu
Pun kakang pamit palastra
Kasmaran
Wahai Anjasmara Adindaku
Permata hati carilah berita
Kekasihmu tak urung jadi mayat
Berada di kota Probolinggo
Bertempur melawan Wurubhisma
Tinggallah berbahagia wahai kekasihku yang cantik
Kakanda memohon diri untuk mati.
Rupanya, penggalan tembang macapat ini adalah bagian dari kisah Ksatria Damarwulan yang akan berangkat berperang melawan Raja Blambangan. Sebelum berangkat, Sang Ksatria andalan Wilwatikta ini berpamitan dengan istrinya, Dewi Anjasmoro.
Keduanya berada dalam lingkaran bangsawan kerajaan, yang sering berinteraksi satu sama lain karena kegiatan ayahanda mereka yang tak jauh dari urusan istana. Damarwulan merupakan putra dari Patih Maudoro sedangkan Anjasmoro merupakan putri dari Patih Lohgender. Singkat cerita, Anjasmoro dan Damarwulan yang kasmaran merupakan pasutri yang baru saja menikah. Keduanya masih berada di masa bulan madu dan masih hanyut dimabuk cinta dalam biduk rumah tangga yang baru saja mereka bangun.
Sebagai pasangan yang baru saja menikah, tentunya Sang Istri selalu ingin berada dekat dengan suaminya. Sang Suami pun didapuk membela negara untuk menumpas pemberontakan kerajaan bawahan. Anjasmoro tak rela melepas suaminya pergi berperang, meski itu merupakan tugas Negara. Dia bahkan ingin mengikuti kemanapun suaminya pergi, meski dalam medan perang yang penuh mara bahaya sekalipun.
Suatu hari, Damarwulan mengajak istri tercintanya kemanapun Anjasmoro inginkan. Seharian mengajak istrinya bersenang-senang kemudian Anjasmoro pun lelah dan tertidur. Kesempatan ini pun digunakan Damarwulan untuk pergi berperang, karena jelas saat istrinya terbangun pasti dia tak akan tega meninggalkannya. Sedangkan, istrinya pasti tak akan mengizinkan suaminya pergi. Kemudian Damarwulan pun menuliskan surat untuk Anjasmoro yang berisi tembang Asmaradana penuh ungkapan cinta yang ditinggalkan di samping istrinya yang lelap tertidur.
Damarwulan pun berangkat berperang ke Probolinggo melawan Raja Blambangan yang katanya dipimpin oleh Minakjinggo. Blambangan sendiri, merupakan kerajaan bawahan Majapahit yang membelot karena Minakjinggo menyatakan perang karena janji lamarannya diingkari oleh Ratu Kencono Wungu. Blambangan adalah daerah Banyuwangi, sedangkan Probolinggo adalah perbatasan antara wilayah pusat Majapahit dan Blambangan.
Singkat cerita, akhirnya Damarwulan berhasil mengalahkan Minakjinggo dan Ratu Kencono Wungu malah menjadi istri baru Damarwulan. Karena Kencono Wungu seorang ratu, sehingga posisi Anjasmoro sebagai istri pertama pun tergeser sehingga Sang Ratu pun menjadi permaisuri. Cukup tidak adil ya?
Meski demikian, Damarwulan sejatinya tak terlalu tertarik dengan Kenconowungu dan tetap menempatkan Anjasmoro di tempat tertinggi di hatinya. Di sinilah peran Anjasmoro yang setia pada suaminya, menanti kekasihnya pulang membawa kabar gembira. Seorang wanita yang tangguh, dimana pengabdiannya pada orang terkasihnya menjadikan suaminya punya posisi yang tinggi, meski dirinya akhirnya harus merelakan berbagi suami,aarrgh!
Lupakan tentang Kenconowungu. Kisah tembang Asmaradana jelas hanya tentang Anjasmoro dan Damarwulan yang sedang kasmaran namun harus berpisah. Entah darimana kedua pasangan ini berasal, yang jelas nama dua sejoli di zaman modern ini kedengarannya agak terbalik. Damarwulan terdengar seperti nama perempuan, sedangkan Anjasmoro malah kerap dipakai sebagai nama laki-laki.
#viralpost2025シ #fypfbpro #fotofyp #fotoviral #fypfoto #facebookviral #foto #fb #meta #sorotan #indonesia #jangkauanluas #facebookpro #fbproo #semuaorang #sejarah #nusantara #sejarahindonesia #sejarahdanbudaya #tempodulu
Label:
budaya dan archeolog
Sabtu, 22 Maret 2025
TETAP TEGAK LURUS - SIAGA 1 selama Libur Lebaran dan arus Mudik dan Balik Lebaran 2025
KESIAPSIAGAAN TERHADAP GEMPA DAN TSUNAMI DI JALUR TRANSPORTASI DARAT SELAMA LIBUR LEBARAN
Jakarta, 21 Maret 2025 - Hari Raya Idul Fitri tinggal menghitung hari. Mudik Lebaran bukan sekadar perjalanan pulang kampung, tetapi kini sudah menjadi bagian dari identitas budaya masyarakat kita.
Permasalahan yang dihadapi para pemudik pengguna moda transportasi darat meliputi kondisi spesifik wilayah, seperti geografi, geologi, serta risiko bencana gempa dan tsunami.
Wilayah Indonesia merupakan kawasan rawan gempa. Menurut Pusgen (2024), terdapat 14 segmen sumber gempa subduksi/megathrust dan 402 segmen sumber gempa sesar aktif.
Gempa dan tsunami merupakan proses alam yang hingga saat ini kejadiannya belum dapat diprediksi sehingga dapat terjadi kapan saja.
Sejarah gempa BMKG mencatat bahwa setidaknya ada 16 kejadian gempa dan tsunami merusak yang pernah terjadi selama periode perayaan Hari Raya dan liburan, yaitu:
1. Tsunami Ambon 1674 (Imlek)
2. Gempa Semarang-Jepara 1821 (Natal)
3. Tsunami Banda Naira 1852 (Natal)
4. Tsunami Larantuka 1982 (Natal)
5. Tsunami Biak 1996 (Idulfitri)
6. Tsunami Aceh 2004 (Natal)
7. Gempa Bora Sulteng 2005 (Iduladha)
8. Gempa Pariaman 2009 (Idulfitri)
9. Gempa Palu Sulteng 2012 (Idulfitri)
10. Tsunami Selat Sunda 2018 (Natal)
11. Gempa Nias 2021 (Idulfitri)
12. Gempa Kep. Mentawai 2023 (Idulfitri)
13. Gempa Ransiki 2024 (Idulfitri)
Arus mudik lebaran tahun ini diprediksi akan meningkat. Moda transportasi darat mendominasi perjalanan pemudik menuju daerah rawan gempa, seperti Pulau Jawa yang memiliki 25 segmen sesar, zona Bali dan Nusa Tenggara yang memiliki 49 segmen sesar, serta zona Sumatra yang memiliki 56 segmen sesar.
Sebagai upaya pengurangan risiko bencana gempa dan tsunami, pemudik perlu memperoleh pembekalan pengetahuan mitigasi. Setidaknya ada sembilan hal penting yang perlu dipahami oleh pemudik sebagai upaya kesiapsiagaan terhadap potensi gempa dan tsunami di jalur transportasi darat selama libur Lebaran, yaitu:
1. Gempa kuat dapat memicu rekahan permukaan (surface rupture) jalan raya akibat pergeseran tiba-tiba jalur sesar aktif. Pemudik perlu mengenali sebaran sesar aktif di sepanjang jalur mudik.
2. Jalan raya juga dapat terbelah (ground failure) akibat tanah lunak yang berguncang kuat saat gempa. Pemudik perlu berhati-hati jika terus melanjutkan perjalanan atau mencari jalur mudik alternatif.
3. Gempa kuat dapat memicu terjadinya likuefaksi di jalan raya. Pemudik perlu mengenali zona rawan likuefaksi di sepanjang jalur mudik.
4. Guncangan gempa di jalan raya saat rombongan kendaraan berjalan beriringan berpotensi menyebabkan tabrakan atau benturan antarkendaraan. Pemudik harus selalu mempertahankan jarak aman antar kendaraan.
5. Guncangan gempa saat kendaraan melaju kencang dapat menyebabkan roda selip tanpa kendali, kendaraan terlempar, dan terbalik. Jika merasakan guncangan tak lazim, pemudik harus segera memperlambat kendaraan, menepi, dan berhenti di jalur aman.
6. Gempa kuat dapat merobohkan bangunan di tepi jalan, seperti pagar tembok, gapura, monumen, baliho, dan jalur kabel listrik yang dapat menimpa kendaraan. Pemudik perlu memastikan lokasi pemberhentian kendaraan aman.
7. Gempa kuat bahkan dapat merusak atau meruntuhkan struktur jalan layang (flyover) yang sedang dilalui banyak kendaraan. Pemudik harus memastikan kendaraan berhenti di tempat yang aman dan tidak terjatuh dari ketinggian.
8. Gempa yang mengguncang kawasan perbukitan dapat memicu longsoran tebing dan runtuhan batu. Pemudik sebaiknya tidak melintasi kawasan perbukitan pascagempa kuat atau saat hujan deras.
9. Gempa dangkal yang berpusat di laut dapat memicu tsunami yang berpotensi melanda jalur mudik yang sejajar dengan pantai rawan tsunami. Pemudik wajib memiliki aplikasi informasi gempa dan peringatan dini tsunami BMKG serta menghindari jalur pantai saat peringatan dini tsunami dikeluarkan BMKG.
Demikian beberapa hal yang perlu dipahami para pemudik sebagai upaya kesiapsiagaan terhadap potensi gempa dan tsunami di jalur transportasi darat. Semoga mudik tahun ini berjalan aman, lancar, dan selamat sampai tujuan.
======================
Direktur Gempabumi dan Tsunami BMKG
( Dr. DARYONO, S.Si., M.Si. ) Info is continued by HANS
Di tuang ulang dan di teruskan
Oleh :
Djoko Soenjoto Malik Ibrahim
Da Silva. ( Gus Brohim )
Satuan Tugas Bencana
-Tagana Indonesia 16069358
- SATLAKAR / ReKar
- Tim SAR KB FKPPI
- Tim Rescue Korp Pelatih Bela
Negara
Langganan:
Komentar (Atom)