Sejumlah Gempa bumi fokus dangkal yang sering terjadi di selatan jawa, Umumnya merupakan gempa akibat pembentukan dari Accretionary Prism (prisma akresi) seperti yang terjadi di selatan pangandaran.
Hal ini tampak dari beberapa kejadian gempa pada segmen itu dalam setahun terakhir (cek USGS).
Mekanisme dan kedalamannya cenderung sama, potensi kekuatannya pun hampir sama berkisar skala ± M5.
Mekanisme fokus Antara Normal fault dan Thrust Oblique.fault.
Bagaimana proses pembentukan segmen prisma akresi?
Secara sederhana, prisma akresi terbentuk akibat reaksi balik dari konvergensi lempeng Indo-australia dibawah lempeng Sunda yang masih cukup kuat terkuncinya. Stres berlebihan akhirnya terlepas pada lapisan batuan yang lebih rapuh, membentuk garis garis patahan.
Sejumlah patahan terbentuk dalam prisma akresi, yang terdiri dari material yang tergores dari dasar laut. Di belakang prisma terdapat cekungan/basin (cekungan lengan bawah/forearc basin) dari sedimen yang terperangkap.
Bentuk prisma akresi pada dasarnya sama seperti tumpukan salju di depan buldozer, dan seperti salju, endapannya cenderung tergencet dan berkerut selama pembentukan prisma.
Prisma akresi sebenarnya merupakan proses awal naiknya daratan sisi selatan jawa secara berlahan dalam waktu sangat lama.
Bagaimana Potensi kegempaannya?
Potensi kegempaan masih berkisar ±M5., dan itu bisa dirasakan manusia di daratan berkisar skala 2-3 MMI.
Semoga bermanfaat untuk menambah wawasan anda 🙂🙏🏾
Di Tuang dalam bentuk blog utk tagana indonesia bidang TRC.
Oleh :
Gus Brohem