Disaster

Senin, 24 Desember 2018

High frequency waves yang merusak kawasan pantai

High frequency waves yang merusak kawasan pesisir Banten dan Lampung bisa jadi disebabkan oleh dua penyebab,

1) Aktifitas vulkanik anak Krakatau, seperti disebutkan oleh BMKG yang menyebabkan longsor (landslide) disekitar kawasan Anak Krakatau, TETAPI asumsi ini bisa langsung batal jika melihat arrival time dari tsunami, perhatikan bahwa di Kota Agung yang berjarak ~111.5 km dari kompleks Anak Karakatau gelombang sampai 21:35 WIB, ini hampir sama dengan 2 lokasi lain di Banten yang 'hanya' berjarak 55 dan 69 km dari source. Sedangkan di lokasi lain yakni Pelabuhan panjang yang berjarak ~72km dari kompleks Anak Krakatau, arrival time malah lebih lama yakni 22:00. Jadi asumsi sumber gelombang ini dari longsoran Anak Krakatau sangat debatable.

2) Potensi perubahan tekanan atmosfer yang signifikan (rapid change of barometric pressure) yang menyebabkan displacement kolom air (see further https://en.wikipedia.org/wiki/Meteotsunami) or (https://doi.org/10.5194%2Fnhess-6-1035-2006) yang kemungkinan juga bisa terjadi di kawasan Selat Sunda. Ini mungkin lebih mungkin bertanggung untuk kejadian di Selat Sunda.

Both need further atmospheric and geological data.