Disaster

Rabu, 22 November 2017

ROTASI BUMI MELAMBAT, PEMICU GLOBAL DISASTER di tahun 2018


Ilmuwan memproyeksikan akan terjadi gempa global tahun depan. Ini karena putaran atau rotasi Bumi melambat beberapa milidetik per hari, kemudian kembali cepat. Hal tersebut memicu peningkatan intensitas gempa Bumi di dunia.

Ahli geofisika dapat mengukur kecepatan rotasi Bumi dengan sangat tepat. Mereka meyakini pelambatan rotasi Bumi berkaitan erat dengan peningkatan siklumat.

Mereka menganalisis setiap gempa yang terjadi sejak 1900 dengan skala di atas 7,0 Skala Ritchter (SR). Tim ilmuwan ini membandingkan sejumlah data historis global dan menemukan fakta rotasi Bumi melambat dan sudah berlangsung selama lima tahun terakhir. Secara khusus, tim mencatat bahwa rotasi Bumi melambat setiap 25 hinga 30 tahun.

"Tahun ini perlambatan itu memicu peningkatan gempa bumi," tulis ahli geologi dari Duke University, Trevor Nace dalam ulasannya di Forbes, Rabu (22/11).

Apa penyebab rotasi Bumi melambat? Satu hipotesis melibatkan unsur inti luar Bumi, yaitu lapisan logam cair planet yang bersirkulasi di bawah mantel bawah yang padat. Inti luar bisa menempel pada mantel, sehingga menyebabkan terganggunya aliran lapisan logam cair ini. Hal ini mengganggu aktivitas medan magnet Bumi dan menyebabkan getaran-getaran dalam rotasi Bumi.

Ilmuwan sampai saat ini masih belum bisa menjelaskan perubahan rotasi Bumi seperti apa yang dapat memicu gempa bumi. Ini karena gempa bumi merupakan bencana yang paling sulit diprediksi. Gempa bumi bisa terjadi tiba-tiba dan bisa sangat merusak.

Ahli geologi, sebut Nace sering kali dibatasi tren historis dalam data untuk memprediksi kemungkinan terjadinya gempa. Penelitian terbaru ini menyediakan data lain untuk memberi tahu masyarakat risiko jangka pendek yang mereka hadapi tahun depan.

Tren selama abad lalu menunjukkan 2018 akan menjadi tahun gempa bumi teraktif. Biasanya, sebut Nace akan ada 15 hingga 20 gempa besar, minimal 7,0 SR dan biasanya lebih besar. Pada tahun kelima perlambatan rotasi Bumi, peneliti sudah mencatat rata-rata terjadi 25 hingga 30 gempa besar.

Di tulis kembali  oleh Gus Brohem, 
(  GB-2000)

dari bebagai tulisan dan statment para ahli goelogy dan kebencanaan dunia

Jumat, 03 November 2017

Tsunami Purba sudah ada di indonesia, artefak di temuka.n di goa goa purbakala di imdonesia

Jejak Tsunami Purba ditemukan didalam Gua Indonesia.

Sebuah gua batu kapur yang ditemukan di Sumatra, di dekat sumber tsunami mematikan yang melanda Indonesia pada tanggal 26 Desember 2004, berisi jejak-jejak tsunami kuno yang lalu bertanggal 7.500 tahun yang lalu. Penemuan ini memberikan lini masa paling rinci tsunami yang telah terjadi di wilayah ini dan dapat membantu ilmuwan memahami dengan lebih baik sifat dan frekuensi gelombang destruktif ini.

Gua ini terletak dalam jarak beberapa ratus meter dari pantai dekat Banda Aceh dan terlindungi dari badai dan angin. Hanya ombak masif yang mampu membombardir daerah pesisir hingga mencapai gua. Ketika gelombang seperti itu terjadi, membawa serta endapan pasir yang menjadi berlapis-lapis diantara kotoran kelelawar selama ribuan tahun, hingga membentuk catatan langka alami tsunami.

Ketika gua ditemukan pada tahun 2011, para periset baru saja menyelesaikan analisis radiokarbon dari material, diantaranya kerang dan sisa-sisa organisme mikroskopik. Hasilnya menunjukkan bahwa telah terjadi 12 tsunami dalam 7.500 tahun terakhir, termasuk gelombang yang terjadi pada tahun 2004. Sebelumnya, tsunami terakhir terjadi sekitar 2.800 tahun yang lalu, namun ada empat peristiwa lainnya dalam kurun waktu 500 tahun sebelumnya.

Peneliti kini berusaha menentukan ukuran tsunami yang menerjang ke dalam gua. "Dengan mempelajari jenis tsunami yang terjadi di masa lalu, mungkin kita bisa melakukan perencanaan mitigasi tsunami berikutnya," kata Nazli Ismail, kepala bagian fisika dan geofisika di Universitas Syiah Kuala di Banda Aceh yang mengerjakan proyek tersebut. .

Indonesia adalah negara kepulauan yang terletak pada apa yang disebut "Cincin Api," sebuah jalur patahan berbentuk tapal kuda dan gunung berapi yang mengelilingi Cekungan Pasifik. Ini adalah sumber beberapa kegiatan seismik terbesar dan paling mematikan dunia.

Diteruskan pada :

Tanggal 22 Desember 2017.

Oleh:   gus brohim angg tagana
Jawa timur 16.06.0458

Sumber dari  :
1. TIM PUSGEN,  
2  Tim riset kegempaan dan sesar Purba
     indonesia MTI
3. Tim Lab Geotekling Teknik Geofisika
     ITS Surabaya
4.  Lab dan penelitian kebencana
     kebumian dan geofisika ITS

NB :
*> penerus informasi adalah   angg tim
     riset kegempaan dan sesar purba 
      indonesia MTI .

*.> Juga Anggauta Ikatan Ahli Bencana
      Indonesia.

*>  Dan Angg Tagana Indonesia