Disaster

Minggu, 04 Mei 2025

Gusti Raden Ayu Anjasmoro, Putri Kerajaan Majapahit, Selir Raja Damarwulan


Anjasmoro adalah tokoh legendaris seorang putri dari kerajaan Majapahit. Anjasmoro adalah nama dari Putri Patih Logender, putri yang amat cantik jelita, mustikaning putri tetengguling para widodari, bebasan sugih rupa kurang chandra Putri Patih Logender ini adalah putri yang berjiwa agung bersama dengan Raden Damarwulan ia telah mewariskan keteladanan. Dan atas keagungan serta keteladanan Sang Putri Anjasmoro, maka kemudian masyarakat kerajaan  Majapahit mengabadikan namanya menjadi nama sebuah gunung yaitu Gunung Anjasmoro.

Diceritakan, sebelum Raden Ayu Anjasmoro dipersunting Damarwulan (Damar Sasongko), ia sempat menjadi selir dari Minak Jinggo atau Adipati Blambangan. Adipati Blambangan adalah salah satu orang yang tewas dalam peperangan karena memperebutkan tahta raja dan ingin menjadi suami Ratu Kencana Wungu.

Raden Ayu Anjasmoro memang merupakan selir Adipati Blambangan. Namun diam-diam, di tengah cerita itu, Raja Damarwulan rupanya telah membuat janji dengan Raden Ayu Anjasmoro untuk menikahinya. Dengan harapan mendapatkan pusaka gada andalan Adipati Blambangan.

Setelah Raden Ayu Anjasmoro mengkhianati Adipati Blambangan ia pun menjadi istri dari Damarwulan. Tepatnya, pasca perang Adipati Blambangan dengan Damarwulan terjadi.
Di mana perang tersebut akhirnya dimenangkan oleh Damarwulan. Kini Raden Ayu Anjasmoro dimakamkan di kompleks pemakaman umum Troloyo, berdampingan dengan Makam Ratu Majapahit terakhir, yakni Gusti Ayu Kencana Wungu.

Sosok Anjasmoro, disebutkan dalam sepenggal cerita tentang perjuangan Ksatria Damarwulan kebanggaan Mojopahit. Meski bukan dari Serat Damarwulan dan kisah Sang Ksatria sendiri masih simpang siur, setidaknya ada setitik unsur kuno dalam tembang klasik yang termaktub dalam budaya Jawa. Dari tembang ini, bisa menjadi petunjuk kecil :

Dalam Bahasa Jawa
Terjemahan dalam bahasa Indonesia
Asmaradana

Anjasmara ari mami
Mas mirah kulaka warta
Dasihmu lan wurung layon
Aneng kutha Prabalingga
Prang tandhing Wurungbhisma
Karia mukti wong ayu
Pun kakang pamit palastra

Terjemahan dalam bahasa Indonesia
Asmaradana

Anjasmara ari mami
Mas mirah kulaka warta
Dasihmu lan wurung layon
Aneng kutha Prabalingga
Prang tandhing Wurungbhisma
Karia mukti wong ayu
Pun kakang pamit palastra
Kasmaran

Wahai Anjasmara Adindaku
Permata hati carilah berita
Kekasihmu tak urung jadi mayat
Berada di kota Probolinggo
Bertempur melawan Wurubhisma
Tinggallah berbahagia wahai kekasihku yang cantik
Kakanda memohon diri untuk mati.

Rupanya, penggalan tembang macapat ini adalah bagian dari kisah Ksatria Damarwulan yang akan berangkat berperang melawan Raja Blambangan. Sebelum berangkat, Sang Ksatria andalan Wilwatikta ini berpamitan dengan istrinya, Dewi Anjasmoro.

Keduanya berada dalam lingkaran bangsawan kerajaan, yang sering berinteraksi satu sama lain karena kegiatan ayahanda mereka yang tak jauh dari urusan istana. Damarwulan merupakan putra dari Patih Maudoro sedangkan Anjasmoro merupakan putri dari Patih Lohgender. Singkat cerita, Anjasmoro dan Damarwulan yang kasmaran merupakan pasutri yang baru saja menikah. Keduanya masih berada di masa bulan madu dan masih hanyut dimabuk cinta dalam biduk rumah tangga yang baru saja mereka bangun.

Sebagai pasangan yang baru saja menikah, tentunya Sang Istri selalu ingin berada dekat dengan suaminya. Sang Suami pun didapuk membela negara untuk menumpas pemberontakan kerajaan bawahan. Anjasmoro tak rela melepas suaminya pergi berperang, meski itu merupakan tugas Negara. Dia bahkan ingin mengikuti kemanapun suaminya pergi, meski dalam medan perang yang penuh mara bahaya sekalipun.

Suatu hari, Damarwulan mengajak istri tercintanya kemanapun Anjasmoro inginkan. Seharian mengajak istrinya bersenang-senang kemudian Anjasmoro pun lelah dan tertidur. Kesempatan ini pun digunakan Damarwulan untuk pergi berperang, karena jelas saat istrinya terbangun pasti dia tak akan tega meninggalkannya. Sedangkan, istrinya pasti tak akan mengizinkan suaminya pergi. Kemudian Damarwulan pun menuliskan surat untuk Anjasmoro yang berisi tembang Asmaradana penuh ungkapan cinta yang ditinggalkan di samping istrinya yang lelap tertidur.

Damarwulan pun berangkat berperang ke Probolinggo melawan Raja Blambangan yang katanya dipimpin oleh Minakjinggo. Blambangan sendiri, merupakan kerajaan bawahan Majapahit yang membelot karena Minakjinggo menyatakan perang karena janji lamarannya diingkari oleh Ratu Kencono Wungu. Blambangan adalah daerah Banyuwangi, sedangkan Probolinggo adalah perbatasan antara wilayah pusat Majapahit dan Blambangan.

Singkat cerita, akhirnya Damarwulan berhasil mengalahkan Minakjinggo dan Ratu Kencono Wungu malah menjadi istri baru Damarwulan. Karena Kencono Wungu seorang ratu, sehingga posisi Anjasmoro sebagai istri pertama pun tergeser sehingga Sang Ratu pun menjadi permaisuri. Cukup tidak adil ya?

Meski demikian, Damarwulan sejatinya tak terlalu tertarik dengan Kenconowungu dan tetap menempatkan Anjasmoro di tempat tertinggi di hatinya. Di sinilah peran Anjasmoro yang setia pada suaminya, menanti kekasihnya pulang membawa kabar gembira. Seorang wanita yang tangguh, dimana pengabdiannya pada orang terkasihnya menjadikan suaminya punya posisi yang tinggi, meski dirinya akhirnya harus merelakan berbagi suami,aarrgh!

Lupakan tentang Kenconowungu. Kisah tembang Asmaradana jelas hanya tentang Anjasmoro dan Damarwulan yang sedang kasmaran namun harus berpisah. Entah darimana kedua pasangan ini berasal, yang jelas nama dua sejoli di zaman modern ini kedengarannya agak terbalik. Damarwulan terdengar seperti nama perempuan, sedangkan Anjasmoro malah kerap dipakai sebagai nama laki-laki.

#viralpost2025シ #fypfbpro #fotofyp #fotoviral #fypfoto #facebookviral #foto #fb #meta #sorotan #indonesia #jangkauanluas #facebookpro #fbproo #semuaorang #sejarah #nusantara #sejarahindonesia #sejarahdanbudaya #tempodulu

Sabtu, 22 Maret 2025

TETAP TEGAK LURUS - SIAGA 1 selama Libur Lebaran dan arus Mudik dan Balik Lebaran 2025

KESIAPSIAGAAN TERHADAP GEMPA DAN TSUNAMI DI JALUR TRANSPORTASI DARAT SELAMA LIBUR LEBARAN

Jakarta, 21 Maret 2025 - Hari Raya Idul Fitri tinggal menghitung hari. Mudik Lebaran bukan sekadar perjalanan pulang kampung, tetapi kini sudah menjadi bagian dari identitas budaya masyarakat kita.

Permasalahan yang dihadapi para pemudik pengguna moda transportasi darat meliputi kondisi spesifik wilayah, seperti geografi, geologi, serta risiko bencana gempa dan tsunami.

Wilayah Indonesia merupakan kawasan rawan gempa. Menurut Pusgen (2024), terdapat 14 segmen sumber gempa subduksi/megathrust dan 402 segmen sumber gempa sesar aktif.

Gempa dan tsunami merupakan proses alam yang hingga saat ini kejadiannya belum dapat diprediksi sehingga dapat terjadi kapan saja.

Sejarah gempa BMKG mencatat bahwa setidaknya ada 16 kejadian gempa dan tsunami merusak yang pernah terjadi selama periode perayaan Hari Raya dan liburan, yaitu:
1. Tsunami Ambon 1674 (Imlek)
2. Gempa Semarang-Jepara 1821 (Natal)
3. Tsunami Banda Naira 1852 (Natal)
4. Tsunami Larantuka 1982 (Natal)
5. Tsunami Biak 1996 (Idulfitri)
6. Tsunami Aceh 2004 (Natal)
7. Gempa Bora Sulteng 2005 (Iduladha)
8. Gempa Pariaman 2009 (Idulfitri)
9. Gempa Palu Sulteng 2012 (Idulfitri)
10. Tsunami Selat Sunda 2018 (Natal)
11. Gempa Nias 2021 (Idulfitri)
12. Gempa Kep. Mentawai 2023 (Idulfitri)
13. Gempa Ransiki 2024 (Idulfitri)

Arus mudik lebaran tahun ini diprediksi akan meningkat. Moda transportasi darat mendominasi perjalanan pemudik menuju daerah rawan gempa, seperti Pulau Jawa yang memiliki 25 segmen sesar, zona Bali dan Nusa Tenggara yang memiliki 49 segmen sesar, serta zona Sumatra yang memiliki 56 segmen sesar.

Sebagai upaya pengurangan risiko bencana gempa dan tsunami, pemudik perlu memperoleh pembekalan pengetahuan mitigasi. Setidaknya ada sembilan hal penting yang perlu dipahami oleh pemudik sebagai upaya kesiapsiagaan terhadap potensi gempa dan tsunami di jalur transportasi darat selama libur Lebaran, yaitu:

1. Gempa kuat dapat memicu rekahan permukaan (surface rupture) jalan raya akibat pergeseran tiba-tiba jalur sesar aktif. Pemudik perlu mengenali sebaran sesar aktif di sepanjang jalur mudik.
2. Jalan raya juga dapat terbelah (ground failure) akibat tanah lunak yang berguncang kuat saat gempa. Pemudik perlu berhati-hati jika terus melanjutkan perjalanan atau mencari jalur mudik alternatif.
3. Gempa kuat dapat memicu terjadinya likuefaksi di jalan raya. Pemudik perlu mengenali zona rawan likuefaksi di sepanjang jalur mudik.
4. Guncangan gempa di jalan raya saat rombongan kendaraan berjalan beriringan berpotensi menyebabkan tabrakan atau benturan antarkendaraan. Pemudik harus selalu mempertahankan jarak aman antar kendaraan.
5. Guncangan gempa saat kendaraan melaju kencang dapat menyebabkan roda selip tanpa kendali, kendaraan terlempar, dan terbalik. Jika merasakan guncangan tak lazim, pemudik harus segera memperlambat kendaraan, menepi, dan berhenti di jalur aman.
6. Gempa kuat dapat merobohkan bangunan di tepi jalan, seperti pagar tembok, gapura, monumen, baliho, dan jalur kabel listrik yang dapat menimpa kendaraan. Pemudik perlu memastikan lokasi pemberhentian kendaraan aman.
7. Gempa kuat bahkan dapat merusak atau meruntuhkan struktur jalan layang (flyover) yang sedang dilalui banyak kendaraan. Pemudik harus memastikan kendaraan berhenti di tempat yang aman dan tidak terjatuh dari ketinggian.
8. Gempa yang mengguncang kawasan perbukitan dapat memicu longsoran tebing dan runtuhan batu. Pemudik sebaiknya tidak melintasi kawasan perbukitan pascagempa kuat atau saat hujan deras.
9. Gempa dangkal yang berpusat di laut dapat memicu tsunami yang berpotensi melanda jalur mudik yang sejajar dengan pantai rawan tsunami. Pemudik wajib memiliki aplikasi informasi gempa dan peringatan dini tsunami BMKG serta menghindari jalur pantai saat peringatan dini tsunami dikeluarkan BMKG.

Demikian beberapa hal yang perlu dipahami para pemudik sebagai upaya kesiapsiagaan terhadap potensi gempa dan tsunami di jalur transportasi darat. Semoga mudik tahun ini berjalan aman, lancar, dan selamat sampai tujuan.

======================
Direktur Gempabumi dan Tsunami BMKG
( Dr. DARYONO, S.Si., M.Si. ) Info is continued by HANS 

Di tuang ulang dan di teruskan 
Oleh : 
Djoko Soenjoto Malik  Ibrahim
Da Silva. ( Gus Brohim )
Satuan Tugas Bencana
-Tagana Indonesia 16069358
- SATLAKAR / ReKar 
- Tim SAR KB FKPPI
- Tim Rescue Korp Pelatih Bela
   Negara 

Selasa, 24 Desember 2024

Di antara MEGATRUST yang ada di Indonesi, satu diantaranya GAP TECTONIC MEGATRUST lempeng selatan samudra hindia

Beberapa hari lalu masyarakat di Pulau Jawa dan Lombok "resah" dengan berita yang menyatakan bahwa di Pulau Jawa dan Lombok akan terjadi gempa berskala M8.8. Banyak masyarakat yang menjadi panik bahkan menjadi cemas berlebihan dan tak sedikit pula yang mencerca :v .

Mari kita kenalan dulu dengan zona subduksi selatan Pulau Jawa hingga Lombok. Mungkin masih banyak yang belum tahu apa sih zona subduksi itu, zona subduksi adalah zona dimana terdapat 2 lempeng bumi yang saling bertindih satu sama lain, yang satu diatas dan satunya dibawah, zona subduksi ini berada didalam laut dan berbentuk seperti jurang yang didepannya terdapat seperti gunung yang tinggi (jika dilihat dari dasar laut). Zona subduksli ini adalah zona yang paling rapuh dan paling aktif pergerakannya, kenapa? Karena di zona subduksi ini terdapat dua pergerakan lempeng bumi yang saling berlawanan. Dimana satu lempeng dibawah akan maju dan terus mendorong lempeng diatasnya. Dan lempeng diatasnya terus terdorong oleh lempeng dibawahnya dan berusaha agar tidak terdorong. Dan ketika lempeng diatasnya sudah tidak kuat lagi menahan  dorongan lempeng dibawahnya. Maka lempeng diatas akan terdorong maju kedepan atau ke atas mirip seperti sebuah per yang terpental. Dan dari hasil pergerakan ini maka terciptalah gempa besar dan tsunami. Dan pergerakan ini akan terus terulang sampai dunia kiamat pun.

Jadi lempeng2 ini akan terus terdorong lalu terlepas, dan terdorong lalu terlepas begitulah seterusnya. 
Artinya gempa bumi tak akan pernah berhenti di dunia ini. Itulah mengapa yang namanya gempa bumi di suatu wilayah pasti akan terus terulang.

Mengenai zona subduksi di wilayah selatan Pulau Jawa. Mungkin ada banyak juga yang belum tahu bentuk zona subduksi itu seperti apa? Bentuknya ada diphoto bagian bawah yaitu berupa zona garis hitam yang berada di dasar laut, inilah zona subduksi itu.

Zona subduksi diseluruh dunia adalah zona yang paling mahir menciptakan gempa bumi besar dan tsunami yang besar, sudah banyak contohnya seperti gempa Jepang, Aceh, Pangandaran, dan banyak lagi. Zona subduksi ini adalah zona satu2nya yang bisa menciptakan gempa diatas skala M8.0 bahkan hingga M9.5 pun juga bisa.

Zona subduksi diselatan Pulau Jawa bisa dikatakan zona subduksi paling mandul yang ada di Indonesia, kenapa? Karena walau zona subduksi di selatan pulau jawa ini aktif dan mempunyai potensi gempa besar tetapi sangat langka sekali zona subduksi ini melepaskan gempa besar. Tak seperti zona subduksi di Pulau Sumatera yang sangat rajin melepaskan gempa bumi besar plus tsunami, di zona subduksi selatan pulau jawa sepi sekali.



Walau sepi dan mandul, bukan berarti zona subduksi selatan pulau jawa ini adem ayem saja, tetap yang namanya zona subduksi pasti akan melepaskan gempa besar suatu saat. Hanya saja tidak bisa diketahui kapan gempanya akan terjadi.

Zona subduksi diselatan Pulau Jawa ini terbagi kedalam 3 pembagian segmen dimana masing2 segmen memiliki potensi gempa yang sangat besar. Seperti Segmen Lampung-Jabar yang memiliki potensi gempa maksimal M8.8-M9.0, Segmen Jabar-Jateng memiliki potensi gempa Maksimal M8.8, segmen Jatim-Bali memiliki potensi gempa maksimal M9.0.

 TAPI untuk menciptakan sebuah gempa besar yang hebat ini maka diperlukan ratusan/ribuan kilometer zona subduksi bergerak bersamaan. Misalnya zona subduksi dari Lampung-Banten bergerak bersama maka bisa saja langsung menciptakan gempa besar M9.0 sekaligus, tetapi kalau bergeraknya hanya kecil2an ya paling gempanya juga dibawah M6.0 seperti saat2 ini.

Lalu muncul pertanyaan dari masyarakat yang sering sekali diulang, seperti

1. Apa memang benar ya bakalan ada gempa di Jawa M8.8 ?
Jawabannya : benar, tetapi tolong bedakan antara potensi dan prediksi. Potensi itu adalah sesuatu yang pasti terjadi tetapi tidak tahu kapan akan terjadinya. Artinya gempa M8.8 ini pasti akan terjadi dimasa depan, TETAPI tidak tahu kapan akan terjadinya dan apakah skalanya akan mencapai skala M8.8 atau tidak.

2. Kita pasti tidak tahu berapa besaran energy yg di lepas, lalu kenapa berani bilang akan ada gempa M8.8 diselatan Jawa?
Jawabannya : skala M8.8 itu bukalanlah skala sebenarnya jika terjadi gempa di selatan jawa, melainkan skala PERKIRAAN. lalu kenapa berani memperkirakan skalanya akan mencapai skala M8.8 ? Ini adalah hasil dari para peneliti yang meneliti zona subduksi diselatan jawa, yaitu jika zona subduksi ini bergerak bersamaan maka skalanya "bisa mencapai" skala M8.8. Para peneliti berkaca pada bekas2 sedimen dimasa lalu dimana dimasa lalu juga pernah terjadi gempa besar yang sempat mengirim tsunami juga, yang namanya gempa kata admin juga adalah bencana yang pasti terulang walaupun membutuhkan waktu ratusan hingga ribuan tahun untuk menciptakan gempa besar kembali. Mungkin tak banyak yang tahu bahwa di BaratDaya Banten pernah terjadi gempa dengan kekuatan M8.1 pada tahun 1924

3. Apakah dampak gempanya akan menciptakan tsunami dengan tinggi 20 meter, dan akan menyapu daratan sampai 4 km jauhnya, benarkah?
Jawabannya : tinggi 20 meter dengan jarak sapuan 4 km itu bukanlah kenyataan yang benar2 akan terjadi, kenapa? Karena tak semua pesisir pantai di selatan jawa itu landai, ada yang berbukit2, ada yang berteluk dan sebagainya. Tinggi 20 meter itu hanya perkiraan yang disamakan jikalau gempa M8.8 ini benar2 terjadi. Karena siapa tahu nanti jika terjadi maka tinggi tsunaminya tak mencapai 20 meter atau bahkan lebih. Perkiraan ini dikeluarkan agar kita waspada saja dan semakin memperhatikan pesisir pantai. Berkaca pada tahun 2006 dimana tsunami dengan tinggi 7 meter mampu menyapu pesisir pantai Pangandaran sejauh 600 meter. Dimana seharusnya dalam jarak maksimal 100 meter dari pantai itu tak ada bangunan permanen. Dan memang untuk tinggi tsunami 20 meter itu mampu menyapu daratan 1-3 km. Seperti contoh tsunami di jepang yang memiliki ketinggian maksimal 40 meter dan mampu menyapu daratan sejauh 10 km dari pesisir pantai yang artinya kota2 yang ada kurang dari 10 km dari pantai pasti akan hancur seperti kota Miyako.

4. Jika terjadi gempa M8.8 di selatan Jawa apakah bekasi, bandung, tasik, jakarta ah kabeh dipapai apa akan terkena?
Jawabannya : yang namanya gempa bumi itu sifatnya getarannya menyebar. Artinya walaupun gempanya di selatan cilacap pasti kota Tasikmalaya, Bandung dan Jakarta juga akan merasakan getarannya. Apalagi kalau gempanya M8.8 maka semua Pulau Jawa akan bergetar. Semakin besar gempanya maka semakin luas juga jangkauan getarannya. Hanya saja perbedaan skala getarannya akan berbeda2, semakin dekat dengan pusat gempa makan akan semakin besar juga getarannya. Jadi jangan ajukan pertanyaan lucu lagi seperti ini. 

5. Apakah hoax ya akan ada gempa M8.8 di Cilacap?
Jawabannya : ya hoax, kata siapa akan ada gempa M8.8 di Cilacap? Pasti termakan judul berita negara +62 yang super alay kan.  Judul2 berita di Indonesia memang super lebay misalnya seperti "Cilacap berpotensi gempa M8.8" atau "Lombok memiliki potensi gempa hingga M8.5". Lah cacadukan itu kata siapa? Para peneliti tak pernah mengatakan akan benar2 terjadi gempa disana. Yang benar adalah tak akan ada gempa M8.8 yang berpusat tepat di kota Cilacap atau Lombok. Yang benar adalah pusat gempa ini akan terjadi di laut atau di zona subduksi yang jaraknya sekitar 230 km dari Cilacap atau Lombok. Tahu kan jarak 230 km Selatan Cilacap artinya bukan gempanya terjadi di Cilacap.

Masih banyak masyarakat kita yang salah membaca lokasi pusat gempa. Dimana ada berita gempa dengan episenter (267 km BaratDaya Sukabumi) lalu ada yang berkomentar "disukabumi tak ada gempa tuh!" Ya jelas tak ada, memang tak ada gempa di sukabumi. Melainkan di 267 km BaratDaya Sukabumi, jauh dan sangat jauh. Sejauh harapan kamu ke dia...

6. Apakah Pantura  akan terdampak atau aman dari gempa?
Jawabannya : jika gempa terjadi diselatan pulau jawa atau dimanapun yang kekuatannya gempanya besar disekitar pulau jawa maka wilayah anda juga pasti akan terdampak, tetapi tidak hanya terdampak getaran gempanya saja , namun sekaligus  dengan tsunaminya, karena tsunami hanya berlaku untuk pesisir pantai  pasti akan berantakan

Dan untuk yang bertanya apakah wilayah saya aman dari gempa? Jawaban umumnya adalah jika anda pernah merasakan gempa artinya wilayah anda juga rawan gempa bumi, karena dalam peta potensi gempa di Pulau Jawa hampir seluruh kota di Pulau Jawa itu rentan akibat gempa bumi dan berada di dekat patahan2 aktif walau tak benar2 dekat namun jika terjadi gempa pasti akan terkena dampaknya.

Di Bandung ada Patahan Lembang. Kira2 sumedang kena ga ya?
Jawabannya : jangankan sumedang, Jakarta, Bogor, Bekasi, Cirebon juga pasti akan kena jika patahan lembang benar2 melepaskan gempa besar. Kenapa? Karena getarannya akan menyebar keseluruh Jawa Barat dengan kekuatan getaran yang berbeda2. Sumedang mungkin bisa saja meraskan gempa dalam skala MMI V dan Cirebon MMI IV kedua skala ini sudah mampu membuat dinding rumah retak2 atau rubuh

7. Nanya ...., saya ada rencana mau berlibur ke pangandaran, kira2 aman ga ya. Saya jadi was2? (maksudnya aman dari gempa)
Jawabannya : tidak tahu, kenapa masyarakat Indonesia mudah sekali digertak dengan berita yang sebenarnya kejadiannya itu tak tahu kapan? Admin tak bisa menjamin keselamatan manusia karena admin juga sama manusia seperti anda. Pertanyaan2 lucu ini terjadi karena masyarakat kita mudah sekali digertak dengan berita2 seputar bencana. Cukup bilang "hati2 bandung berpotensi gempa M7.0 SR!" Yang ada difikiran masyarakat adalah "aduh bandung katanya bakalan ada gempa, jadi susah tidur nich, mana suami jauh nich jadi takut sayah". Kenapa harus takut pada berita yang kejadinnya entah kapan? Yang harus dilakukan itu adalah waspada tetapi bukan waspada yang salah. Tau apa itu? Yaitu waspada yang berlebihan dimana kita malah jadi panik karena berita itu dan bersiap2 mengungsi. Itu salah.

Disini kita jalani aktifitas seperti biasa dan  edukasi masyarakat  ajak lakalukan mitigasi kebencanaan yg di sesuaikan dgn situasi dan kondisi di tiap tiap daerah dan wilayah,  dan jangan lupa  tetap mengedepankan kearifan lokal yang berlaku , serta berdoa agar diberikan keselamatan oleh Allah. Juga tambah pengetahuannya tentang gempa bumi agar makin kenal dan waspada...